Pengurus Koperasi Dikukuhkan Dan Kartu Pass Segera Diberlakukan

Warta Kalbarmai (Depok). Demi memantapkan konsolidasi organisasi, pengurus RW.07 kembali menggelar rapat pleno yang diikuti sebagian besar pengurus RW dan pengurus inti RT pada Sabtu malam, 16 April lalu, di rumah Pak Dadang Kusumawardana (B4/1).

Rapat yang diikuti 20 orang peserta dan berlangsung hangat tersebut berhasil menelorkan beberapa kesepakatan. Di antaranya disepakati pengukuhan pengurus koperasi warga Kalibaru Permai yang ditandai dengan jabat tangan antara ketua RW.07 dan calon ketua koperasi Pak Reva Sosiawan dan teman-teman calon pengurus lainnya.

Dengan demikian, sejak malam tersebut semua urusan tentang koperasi langsung diserahkan kepada calon pengurus tersebut. Selanjutnya, mereka akan menyiapkan segala sesuatunya yang diperlukan bagi pendirian koperasi termasuk menggelar rapat perdana anggota koperasi.

“Kami dalam waktu dekat akan menggelar pertemuan khusus calon anggota dengan memanggil salah seorang pelaku koperasi yang sudah sukses ataupun dari orang Dinas Koperasi Pemkot Depok,” ujar Pak Reva bersemangat.

Dalam rapat tersebut juga disepakati pemberlakukan sistem pengamanan kendaraan bermotor, khususnya roda empat, dengan memakai kartu pass. Kebetulan kartu passnya sendiri saat ini sudah selesai dicetak. “Mungkin sekitar awal Mei sistem kartu pass kita berlakukan. Jadi masih ada sisa waktu dua minggu untuk persiapan dan sosialisasi,” jelas Pak Agus Priyanto, koordinator sie kamtib.

Karena itu, terkait dua hal tadi dalam waktu dekat pengurus RW akan segera menyebarkan surat edaran kepada seluruh warga sebagai bentuk sosialisasi. Dalam surat edaran nanti akan dijelaskan teknis sistem pengamanan dengan kartu pass dan disediakan pula formulir bagi warga yang berminat ingin menjadi anggota koperasi.


Sayangnya, dalam rapat tersebut tidak tercapai kesepakatan tentang pembentukan tim adhoc untuk pembangunan infrastruktur (jalan, tembok pagar, gapura), mengingat keterbatasan peserta yang memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman pengerjaan instrastruktur.

Sebetulnya peserta rapat sendiri cenderung untuk mempercayakan tim adhoc infrastruktur tersebut kepada Pak Lisnur Arif Effendi yang kebetulan memiliki background yang dimaksud. Tapi beliau keberatan karena keterbatasan waktu dan saat ini tengah menangani urusan kebendaharaan RW. “Jangan saya PIC-nya, lebih baik pilih yang lain saja,” saran beliau.

Alhasil, rencana pembentukan tim ini pun mengalami deadlock. Sehingga akan dilanjutkan lagi pada pertemuan berikutnya. “Kita tugaskan Pak RW saja untuk melakukan lobi-lobi ke beberapa person di perumahan ini untuk bersedia menjadi tim adhoc infrastruktur. Abis itu kita rapatkan kembali,” tandas Pak Bony Mansoer, sekretaris RW, sambil menutup rapat pleno pada pukul 23.30 teng.

Credits: DZ